Posts

Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Pertama Kali Solo Trip

Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Pertama Kali Solo Trip

Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Pertama Kali Solo Trip

Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Pertama Kali Solo TripHallo Dears! Kali ini aku mau kasih tips & trik buat kamu yang coba solo trip. Ya nggak harus ke Jogja kayak aku kemarin sih. Jujur nih ya meskipun aku baru sekali solo trip, tapi rasanya nagih. Solo trip terkadang membuat kita menjadi semakin memahami diri sendiri, dan gak malu dengan orang lain.

Solo trip juga memberikan kebebasan kita untuk melakukan apapun tanpa peduli orang sekitar, dan tentu saja pengalaman yang kita dapatkan akan jauh berbeda jika kita pergi bersama teman atau pasangan. untuk itu jangan ragu untuk jalan-jalan sendirian, tapi sebelum jalan-jalan ada beberapa hal yang harus kalian perhatikan yaitu :

1.      Tentukan tujuan nge-trip dan tempat yang kamu datangi

Ini penting ya Dears, karena tujuan kamu nge-trip akan berpengaruh dengan lokasi yang kamu tuju. Kalau aku kemarin tujuannya untuk mencari set tempat baru di cerita yang lagi on-going  *ini gak maksud buat promo loh sumpah! Aku pilih Jogja karena di sana banyak lokasi tempat yang autentik gitu. Kalau Dears tujuannya mau apa ditentuin dulu ya?

2.      Budget itu penting

Nge-trip sih nge-trip tapi jangan lupa sama budgeting. Itu penting karena jangan sampai trip berjalan lancar tapi mengesampingkan kebutuhan. Misalnya buat bayar kostan, makan atau uang bensin. Usahakan budgetin trip kalian dari akomodasi, makan, penginapan, P3K, oleh-oleh (kalau perlu) dan kebutuhan kecil lainnya. Kalau perlu cari informasi berapa ongkos akomodasi melalui internet atau tanya temen kamu.

Oh ya kalau kamu mau hemat kayak aku kemarin kamu bisa menumpang temen kamu yang tinggal di kota yang dituju. Kalau pengen lebih hemat lagi kamu bisa bawa bekal kayak aku kemarin. Kamu tetap keren kok meskipun bawa pekal selama perjalanan hehe..

3.      Tentuin apa yang mau di eksplore

Jujur sih kemarin ekspetasi sama realita yang aku alami beda, awalnya aku pengen kulineran gitu. Tapi nyampe Jogja aku malah susah nyari makanan yang sesuai dengan lidah aku, ya maklum aku lumayan pemilih kalau masalah makan. Meskipun gak jadi kulineran tapi setidaknya aku banyak jalan-jalan (jalan kaki beneran ini). Oh ya apa yang kamu eksplore itu bakal mempengaruhi budget kamu juga loh! Pastikan tempat yang kamu eksplore sesuai dengan tujuan yang ingin kamu capai.

4.      Selalu cek google maps

Hehehe… ini penting. Karena dengan kemajuan teknologi sekarang kamu gak perlu takut nyasar kan ada “Google”.  Selama di Jogja kemarin aku selalu aktif buat ngecek google maps, google maps bukan cuma bantuin cari rute terbaik buat yang bawa kendaraan pribadi aja. Tapi juga rute perjalanan kalau pakek angkutan umum. Misalnya aku pergi ke pasar Beringharjo aku, udah tertulis kok halte mana yang aku tuju. Selain itu aku juga bisa ngecek semisal jaraknya dekat kenapa nggak jalan kaki? Kalian jangan malu buat jalan kaki, karena selain menyehatkan kamu akan lebih memahami sekitar. Ingat banyak backpacker keren yang memilih jalan kaki, untuk mengurangi polusi udara dan menyapa warga lokalnya!

Atau kalo Dears punya budget yang lebih bisa kok pakek Grab atau Gojek, tapi aku saranin buat Top Up dulu. Selain itu cek selalu kode promo yang berlaku di kota yang kamu tuju!

5.      Bawa tongsis

Namanya solo trip pasti kamu nggak ada temen buat dimintain tolong. Kalian jangan heran ya kenapa nggak ada fotoku yang keren-keren. Itu bukan karena aku nggak suka foto, tapi emang nggak ada yang fotoin. Sebenarnya bisa sih Dears minta tolong orang lain atau pakek timer gitu (kalau ini sedikit ribet buat ngatur angle yang pas). Tapi buat aku rasanya ragu aja minta fotoin orang, ya kan belum tentu hasilnya bagus dan minta fotoin terus.

Untuk itu aku saranin Dears buat bawa tongsis! Selain nggak ribet angelnya bisa disesuaikan sama keinginan.

6.      Jangan malu buat Tanya!

Dears berhubung selama perjalanan sendirian jadi kamu bakal nemuin kondisi dimana kamu bingung sendiri, entah bingung rute perjalanan, atau tempat yang mau dituju. Jangan ragu buat tanya sama orang, karena selain kebingungan kamu terjawab. Hal itu juga melatih sopan satun kamu dalam berbicara. Jangan berpikir jika orang yang kamu samperin bakal macem-macem, mereka semua akan baik kalau kamu berperilaku baik pula.

Pilihlah bahasa yang sopan kalau perlu kamu bisa pakai bahasa daerahnya. Atau kalau pakai bahasa Indonesia yang mudah dimengerti orang-orang.

Sejujurnya aku senang dengan perjalanan ke Jogja kemarin meskipun tak banyak tempat yang aku kunjungin. Namun perjalananku kemarin membuatku berhasil mendobrak rasa takutku sendiri. sendiran bukan berarti kamu gak punya teman, tapi kamu membutuhkan waktu untuk mengenal siapa dirimu yang sebenarnya Dears!

My First Solo Trip In Jogja, Part 3 : Sederhana Tapi Penuh Kesan

My First Solo Trip In Jogja, Part 3 : Sederhana Tapi Penuh Kesan

My First Solo Trip In Jogja, Part 3 : Sederhana Tapi Penuh KesanMy First Solo Trip In Jogja, Part 3 : Sederhana Tapi Penuh Kesan

Hai Dears! Ketemu lagi. Aku ingin melanjutkan cerita trip ke Jogjaku kemarin, sebelum mulai jalan-jalan Gia ngajak aku buat sarapan pagi. Nggak di Semarang nggak di Jogja, Bubur ayam tetap juara. Kalian jangan tanya ya apa perbedaan bubur ayam satu kota dengan kota lainnya karena aku sendiri juga nggak ngerti.

Started Again

Setelah kenyang dan mengumpulkan tenaga untuk jalan-jalan lagi Gia mengantarku ke halte bus UMY. Setelah 3 kali naik bus trans Jogja sepertinya aku mulai paham gimana jalur transitnya. Hari minggu ini aku berencana untuk mengunjungi taman sari. Beberapa kali ke Jogja tapi aku tak pernah datang mengunjungi wisata itu.

Rute Trans Jogja di Halte Kampus UMYDari halte bus UMY aku transit ke halte gamping, di sana aku naik bus (nomer busnya sendiri aku lupa berapa). Oh ya selalu ingat setiap kali menuju suatu tempat tanya sama petugasnya ya! Malu bertanya sesat di jalan. Dari Gamping aku turun di halte point satu. Kalo untuk ke taman sari aku cukup jalan sekitar 800 meter. Kedengerannya jauh ya? Tapi kalo dilakuin ternyata enggak kok. Justru dengan jalan kaki kita akan jauh lebih detail mengamati sekitar, oh ya karena Jogja termasuk kota jangan lupa pakai masker wajah! Biar wajah kita nggak terpapar langsung sama polusi dan sinar matahari. Selama jalan aku lewat kawasan desa wisata Kadipaten. Jujur sepanjang jalan ini rasanya nuansa Jogja terasa banget. Oh ya kalau kalian mau backpacker usahain isi ransel jangan terlalu berat.

Ketika tempat yang dinginkan tidak sesuai dengan keinginan

Tapi, makin deket sama taman sari. Rasanya suasananya semakin ramai.. jujur buat jalan aja harus mepet banget. Akhirnya aku putuskan membatalkan niatku untuk pergi taman sari. Sebelum nyampe lokasi taman sari aku mampir ke sebuah masjid. Aku berhenti sejenak di sana sambil berpikir tempat penggantin taman sari. Oh ya selama di Jogja aku selalu cek google maps, ini perlu loh. Karena dengan google maps aku bisa perhitungkan jarak yang aku tempuh. Kalau semisal aku deket aku bakal jalan, kalau jauh aku cek rute perjalanan bisa pakai gojek atau bus.

Google MapsSetelah aku cek google maps, ternyata lokasi masjid deket banget sama alun-alun kidul. Cukup jalan kaki 5 menit aku udah sampai ke alun-alun. Jujur daripada ke taman sari, aku malah lebih suka jalan-jalan seperti ini. Selain karena banyak hal yang aku amati, aku juga lebih sering berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Aku nggak merasa malu dengan kondisiku saat itu, meskipun terlihat kucel dengan tas membawa tas ransel.

Aku menikmati alun-alun menarik napas sebentar, rasanya capet juga harus jalan kaki hampir 1 km. di bawah pohon, aku mengamati suasana kota Jogja. Hari itu cukup panas sebenarnya, tapi kalau duduk di bawah pohon panasya nggak kerasa. Mungkin sangat tepat aku memilih ke tempat ini dibandingkan taman sari. Suasana taman sari kalau hari minggu begitu berisik, dan aku tidak bisa mengamati banyak hal. Aku berjalan menuju pohon beringin di tengah alun-alun. Beberapa wisatawan seperti aku mencoba peruntungan melewati bringin dengan mata tertutup. Aku sebenarnya tertarik untuk  melakukan hal yang sama, namun karena aku solo trip rasanya akan berbahaya. Akhirnya aku duduk di bawah pohon beringin sambil menatapi apa saja yang ada di depanku.

Menulis di bawah pohon rindang ternyata memberikan efek yang luar biasa. Mungkin orang lain yang melihatkan akan merasa sangat aneh. Seorang gadis yang berjiwa melankolis, duduk sendirian bagai tak memiliki teman. Menikmati rindangnya pohon beringin dalam beberapa menit sepertinya membuatku sangat puas.My First Solo Trip In Jogja, Part 3 : Sederhana Tapi Penuh Kesan

Oh ya kalau kalian ke alun-alun kidul jangan takut kelaperan, disini ada beberapa gerobak kaki lima yang mangkal di trotoar. Sehabis dari pohon beringin aku lalu menepi ke pinggir jalan dan menghampiri bapak penjual bakwan malang. Haduh jalan-jalan ke Jogja tapi makannya bakwan Malang 🙁 hehe gimana ya aku tuh pemilih banget sama makanan. Btw bakwan Malang bapaknya murah loh Cuma 6 ribu rupiah. Lumayan buat ngangetin perut sebelum naik bus.

Pesan dariku

Dears, mungkin perjalananku hari ini cuma singkat, tapi buatku berjalan sendirian menikmati indahnya kota Jogja adalah hal yang lebih berharga. Terlebih setelah aku berhasil mendobrak ketakutanku sendiri. Entah mengapa setelah melakukan solo trip pertama ini, keberanianku untuk melakukan trip selanjut muncul. Meskipun tak banyak waktu dan tempat yang aku datangi di Jogja.. tapi aku benar bersyukur. Dengan kesempatan yang diberikan Allah SWT. Karena seiring berjalannya waktu betapa pentingnya memaknai sebuah momen.

Aku sungguh sangat bersyukur bertemu dengan orang baru, meskipun hanya sekedar menanyakan tempat. Jogja memang kota istimewa, yang selalu membuatku ingin kembali. Jogja juga mendatangkan cinta, khususnya untuk diriku sendiri.

Sedikit foto amatir dariku untuk kalian!!

My First Solo Trip In Jogja, Part 3 : Sederhana Tapi Penuh Kesan       My First Solo Trip In Jogja, Part 3 : Sederhana Tapi Penuh Kesan

My First Solo Trip In Jogja, Part 3 : Sederhana Tapi Penuh Kesan       My First Solo Trip In Jogja, Part 3 : Sederhana Tapi Penuh Kesan

My First Solo Trip In Jogja, Part 3 : Sederhana Tapi Penuh Kesan      My First Solo Trip In Jogja, Part 3 : Sederhana Tapi Penuh Kesan

My First Solo Trip In Jogja, Part 2! Perjalanan Mencari Ilham

My First Solo Trip In Jogja, Part 2! Perjalanan Mencari Ilham

My First Solo Trip In Jogja, Part 2! Perjalanan Mencari Ilham

Setelah pemikiran itu menyadarkan aku! Akhirnya aku berpindah dari stasiun ke halte bus dekat sana. Oh ya di Semarang ada 2 jenis bus yaitu bus trans Semarang dan bus Trans Jateng. Berhubung aku males terlalu banyak transit jadi aku putusin buat naik bus Trans Jateng. Kondisi dalam bus saat itu gak terlalu ramai, untuk harga tiketnya murah kok Cuma 4k doang Dears. Tapi aku saranin kalau kalian naik bus trans di kota kalian usahain bayar pake uang pas ya! Jangan kek aku kemarin 🙁 karena aku gak punya uang kecil jadinya ada ibu-ibu yang baik banget ngasih aku uang 2 ribu buat bayar tiketnya. Karena kebetulan di kantong aku Cuma ada receh 2 ribu aja. Apalagi itu masih pagi, jadi gak mungkin petugasnya punya uang kembalian banyak.

Terima kasih ibu kamu baik sekali :’ jujur aja, padahal waktu itu ada beberapa orang di dalam  bus. Dari semua orang di sana Cuma ibu itu yang relain uang 2 ribu rupiah buat bayarin aku. Sorry ya aku fotoinnya gak bagus :’

Dari informasi yang aku dapet dari temenku, aku disuruh buat turun di terminal sukun Banyumanik. Ini bisa buat catatan temen-temen juga yang mau coba trip, sebenarnya bisa kalau kalian mau turun di terminal Bawen. Tapi terkadang bisa aja kalian nggak dapet tempat duduk. Jadi biar aman turun di terminal sukun aja. Kalian jangan takut kalau semisal naik bus gitu. Karena setiap bus ada kernet yang bisa ditanyain jurusan kota yang di tuju. Atau kalau bisa lihat dari kaca depan bus nama kota yang tertulis.

Langkah buat trip ke Jogja

Gak perlu waktu lama buat nunggu, karena ada bus jurusan Jogja udah ada yang nge-time. Kalau nggak salah aku naik armada bus “Abimayu”. Untuk harga tiketnya sekitar 40k, tapi kalau boleh jujur aku kurang nyaman selama perjalanan ini. Selain karena tempat dudukku gak di sebelah jendela. Kursi yang aku duduki juga terlalu ke belakang dan gak bisa diatur sesuai posisi yang aku inginkan. Jujur selama perjalanan rasanya kepalaku pusing leher juga pegel. Aku pikir aku bakal mabuk pas itu, tapi malu sih kalau mabuk dan bikin orang lain keganggu.

Akhirnya selama kurang lebih 3 jam perjalanan aku tiba di kota Jogja! Tepatnya depan terminal Jombor. Jujur abis turun dari bus kaki langsung lemes, dan perutku sakit rasanya mau mual gitu L untung aja gak jadi mual. Oh ya selama 2 hari 1 malam di Jogja aku nginep di kostan temenku anak UMY daerah Gamping Namanya Virgia! Thanks Gia udah mau menampungku.

Dari terminal aku putusin buat naik Grabbike ke UMY, jarak antara terminal dan UMY sekitar 4 – 5 Km. setelah ketemu Gia dan aku diajak ke kostannya. Aku istirahat sebentar di kamar kostnya lumayan bisa nge-charges sambil tiduran.

Jalan-jalan pertamaku

Jujur aku sendiri bingung enaknya mau pergi kemana? Aku coba cari tempat wisata yang dekat dari kostan. Setelah cari-cari akhirnya aku pilih buat pergi ke Pasar Beringharjo ya kompleks jalan Malioboro (itu lagee….) ya gimana dong abis aku bingung L tepat jam 4 sore aku putusin keluar dari kostan, dari kostan aku jalan sekitar 15 menit ke halte Bis trans Jogja. Oh ya kalian jangan takut sama rute perjalanannya, karena di setiap halte besar ada peta. Selain itu di dalam bus juga ada petugas yang ramah yang bakal ngasih tahu jalan dan halte mana aja buat transit.

taman pintarAkhirnya aku turun di halte taman pintar. Berhubung hari libur dan ada upacara penurunan bendera juga, jadi suasana lokasi 0 Km Jogja lagi ramai-ramainya.

Oh ya selama disini aku jalan terus aku, jujur niat awal aku mau jajan makanan gitu biar kek Food Vlogger. Eh tapi, jujur aku itu orang yang pemilih buat makan apalagi kalo sendirian. Meskipun udah laper tapi aku masih kuat nahan laper nyampek 2 jam kalau emang aku gak nemuin.

Sebenarnya aku berniat buat jalan-jalan semata, buat kalian yang wifi-hunter di halaman taman Pintar ada akses wifi gratis, lumayan lah buat Dears yang mau main game online atau streaming.  Lanjut aku berjalan-jalan menyelusuri jalan Malioboro. Padahal niat awal pengen ke pasar Beringharjo tapi malah gak mampir hehehe… ya maklum aku takut khilaf :’.

gelang malioboroBerhubung aku suka dengan kerajinan gelang, jadi aku sempetin buat beli disini. harganya murah loh, cukup dengan 10k kita bisa dapet 5 sampai 6 buah gelang. Kalau kalian mau jalan-jalan ke sini usahain hindari weekend. Karena jujur aja aku nyampe susah banget nyari tempat duduk. Kadang harus cepetan sama pengunjung yang lain. Oh ya aku saranin kalau kalian mau jalan-jalan ke sini bawa koyo atau balsam otot ya, karena jujur panjang banget. Apalagi jarak antara 0 km sama tugu muda sangat jauh buat kamu yang mau jalan kaki.

Kejadian yang kurang menyenangkan!!

Karena aku naik bus trans jadi aku harus selalu siaga tengok jam. Aku gak boleh malem-malem. Sebenarnya aku udah laper, dan belum nemu makanan buat dimakan. Oh ya aku saranin kalian juga bawa minum ya! Karena kalian bisa dehidrasi saking lamanya jalan, jangan kaget juga kalo harga botol mineral di sini harganya 5k. karena tempat wisata jadi harganya lebih maha dari biasanya.

Karena udah capek dan gak tahu lagi mau ngapain aku putusin buat pulang ke kost

“Mbak ke UMY bisa?”

“Maaf mbak mala mini jalan keraton ditutup coba ke halte (aku lupa namanya)”

Mendengar itu aku langsung jalan lagi dan cari halte berikutnya. Akhirnya aku ketemu halte yang bisa ke UMY meskipun harus transit dulu. Sebelum pulang aku akhirnya beli sate ayam. Aku belinya di sate di dekat halte, oh ya jangan lupa selalu tanyakan tujuan kalian ke petugas halte ya tentang rute perjalanan dan jam terakhir bus beroperasi. Karena takut kehabisan bus aku putusin buat bungkus sate ayamnya.

Sambil nunggu sate aku jadi, aku duduk deh di bangku ya kosong. Sempet sih sebelahku ada mbak-mbak. Sebelum duduk tanyain dulu ya orang itu mau bagi tempat duduk atau nggak. Akhinya aku bisa duduk sambil nungguin sate, kemudian mbak-mbak sebelah aku pamit dan diganti sama mas-mas. Ya aku sih gak mikir aneh-aneh. Karena gak mungkin ada orang yang mau nyakitin aku saat rame kayak gitu.

Dan yang aku sebel  dari mas-mas itu adalah yang tiba-tiba duduk deket banget sama aku LALU mereka ngerokok dan asepnya itu loh mengarah ke aku semua. Jujur meskipun tempat umum ya kira-kira kalau ngerokok sama siapa orang baru kenal juga. Apalagi temen-temennya godain cowok yang persis di sebelah aku, jujur rasanya ilfeel banget sumpah! Akhirnya aku putusin buat pindah dan mendekat ke ibu yang jual sate. Akhirnya sate aku udah dibungkus dan aku bisa segera pulang.

Next akhirnya aku dapet bus trans buat pulang. Karena aku naik dari jalan Malioboro, kondisi bus saat itu cukup rame. Selama di dalam bus gak ada pemisah tempat duduk antara cewek dan cowok. Jujur selama di dalam bus aku juga jengkel sama cowok yang gak peka sama cewek kek aku gini.

Dari pintu masuk sebenarnya aku udah lihat kalo ada bangku kosong gitu, eh ternyata aku keduluan sama mas-mas lagi. Ya emang bukan salahnya sih buat duduk disana, apalagi pas masuk bus posisiku ada di belakangnya. Padahal mas-mas itu termasuk masih muda, jujur aku capek dan pegel banget. Ya gimana gak pegel jalan kaki dari 0 Km – tugu muda – halte Malioboro.

Gila!! itu pasti sekitar 5 km, aku berharap bisa duduk. Awalnya aku ngasih kode dengan ngangkat kaki satu bergantian dan masang wajah melas tapi ternyata gak berhasil. Mas-masnya malah asik ngobrol sama mbak-mbak di sebelahnya, tambah jengkel dong aku sebagai single fighter. Karena masnya gak peka-peka akhirnya ada ibu-ibu yang usianya separuh banya ngasih tempat duduknya buat aku J terharu kenapa ibu-ibu baik hati semua ya?

Aku sangat berterima kasih sama ibu-ibu yang ngasih tempat duduknya buat aku karena dia bilang bentar lagi mau turun. Tapi baru 5 menit aku duduk petugas bus bilang “Ngabean yang mau transit Gamping, bla…, bla..”

Akhirnya aku berdiri lagi dan ngasih tempat duduk itu ke ibu tadi, terima kasih ya bu 5 menit yang berharga. Aku harap karena jalan jauh aku gak bau ketek jadi nggak bikin ibu-ibu atau siapapun terganggu. Akhirnya setelah berhasil dari Ngabean aku naik bus ke Gamping dan turun di UMY. Dalam hati bilang “Akhirnya istirahat juga…” 🙂